Thu, Nov 03, 2022

Menyiasati Kesibukan dan Rutinitas

Pekerjaan di Excellent dan Aktiva umumnya terkait dengan IT. Pekerjaannya cenderung duduk, jarang bergerak dan mata menatap laptop. Setiap hari begitu. Ulang alik dari rumah ke markas kemudian kembali ke rumah lagi.

Beberapa ada yang menyiasati dengan menginap di markas Danita, lokasi pangkalan team PT Aktiva Kreasi Investama. Sebagian lagi menyiasatinya dengan mengambil kuliah. Pulang dari markas Excellent dan Aktiva tidak langsung pulang ke rumah melainkan ke kampus.

Saya menambahkan satu pilihan lagi untuk menyiasati rasa monoton itu, yaitu dengan sesekali makan siang diluar atau bekerja di luar markas. Kami selalu menyebut kantor Excellent maupun Aktiva sebagai markas, sebagai bagian dari pembahasaan suasana yang lebih kalem dan informal.

2 hari yang lalu saya berkumpul bersama team-team support atau engineer di Excellent. Mereka adalah team yg dilead oleh Ahmad Imanudin, salah satu senior di Excellent. Team support adalah team yang menangani implementasi sistem, maintenance dan support sistem. Mereka adalah team IT di perusahaan IT 🤭😁

Saya dan Ackoy berkumpul bersama dengan mereka, makan siang dan ngobrol santuy di pujasera (food court) Summarecon Mall Bekasi lantai 4. Pujasera dipilih karena pilihan makanannya beragam dan team bisa memilih makanan yang disukai. Selain itu, dengan asumsi kumpul sampai sore, saya bisa langsung “nyeberang” menjemput Vivian di sekolahnya di SMPIA 31 Al Azhar Summarecon.

Saya sampaikan bahwa fokus utama pertemuan itu bukan pekerjaan. Itu adalah bagian dari kembali ke spirit awal saat Excellent pertama dibangun. Saat kami lebih leluasa jalan kesana kemari tanpa harus mempertimbangkan banyak hal.

Di Excellent kita masih bisa memilih untuk sesekali bekerja diluar kantor atau sesekali santai diluaran. Ini bukan hal istimewa bagi sebagian rekan yang baca tulisan ini tapi hal itu istimewa buat saya yang dulu bekerja sebagai operator produksi di pabrik.

Di pabrik, kecil kemungkinan kita kelayapan diluaran dan santai-santai kecuali jabatan kita cukup tinggi atau memang pekerjaannya harus kelayapan keluar.

Dengan sesekali bersantai diluar atau bekerja diluar pakem yang baku, sedikit banyak kita jadi healing 🤭😁. Kita jadi punya kesempatan me time. Jadi tahu, oh kalau Pujasera atau food court mall itu nggak rame-rame amat di hari biasa. Oh, kalau kita belanja si hari biasa, rasanya lebih santai dan kalem.

Saya berharap team tidak kehilangan perasaan itu. Perasaan bahwa pekerjaan masih bisa menunggu. Perasaan bahwa kita bisa dan berhak mengatur ritme pekerjaan kita. Perasaan bahwa, “hidup kita milik kita, susah maupun senang kita juga yang menjalaninya…”

Wed, Nov 02, 2022

Bibit Pepaya dan Petik Pepaya

Setelah menanam 4 bibit pepaya dan mendapat hasil yang menyenangkan dengan buah berlimpah, saya mulai melakukan penyemaian bibit pepaya dari benih F1 (benih pabrikan dari IPB) di toko pertanian Zeze Zahra.

Pertimbangannya sederhana. Pepaya yang saya tanam di rumah kabin Zeze Zahra hanya butuh waktu beberapa bulan sudah mulai berbuah. Sekali berbuah lebat sekali. Rasanya juga manis, karena saya menunggu pepaya tersebut tua atau matang di pohon.

Karena hal tersebut, saya memilih untuk menjual benih dan bibit pepaya di toko pertanian Zeze Zahra (https://tokopedia.com/zezezahra). Sebagian bibit yang sudah besar ada yang saya bawa ke rumah kabin Zeze Zahra untuk ditanam sebagai bibit pengganti.

Harapannya dalam beberapa bulan ke depan, saya memiliki lebih banyak pohon pepaya dan bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak lagi.

Tertarik menanam pepaya di pekarangan seperti di Zeze Zahra? Bisa beli benih maupun bibitnya di toko pertanian Zeze Zahra (https://tokopedia.com/zezezahra) 😊😁

Tue, Nov 01, 2022

Petani, Sawah dan Padi

Namanya pak Agus, tapi saya dan adik saya Qchen membahasakan namanya “Bang Agus”

Bang Agus adalah kawan pak Amoy dan tinggal di Batujaya Karawang. Pak Amoy biasa mengurus rumah kabin Zeze Zahra dan lingkungan sekitarnya.

Bang Agus diminta tolong untuk mengurus sawah di dekat rumah kabin Zeze Zahra. Ada 4 petak sawah seluas setengah hektar (5000 m2) yang dikelola oleh bang Agus.

Pak Amoy dan keluarga juga masih mengelola sawah namun lokasinya terpisah. Sebagian ada didekat rumah pak Amoy dan sebagian ada di dekat rumah kabin Zeze Zahra.

Sebelum merawat dan mengurus sawah di dekat rumah kabin Zeze Zahra, bang Agus bekerja serabutan. Kadang membantu mengurus sawah orang lain atau menjadi petani penggarap musiman. Jumlahnya juga tidak banyak sehingga penghasilannya jadi tidak menentu.

Karena berteman dengan pak Amoy dan keluarga, akhirnya bang Agus kenal dengan saya dan Qchen. Awalnya bang Agus sering membantu jika ada pekerjaan di rumah kabin Zeze Zahra, sampai kemudian lama-lama dipercayakan untuk mengurus sawah.

Orangnya telaten. Saat sawah di tempat lain kurang bagus hasilnya, sawah yang diurus bang Agus hasilnya lebih baik.

Kemarin saya diajak melihat sawah yang ia kelola. Saya awalnya menggunakan sandal namun akhirnya nyeker dan sandalnya saya tinggal di pematang sawah. Lebih mudah berjalan tanpa alas kaki di pematang sawah. Apalagi telapak kaki saya juga telapak kaki kasar, bukan telapak kaki yang sering perawatan di salon, hehehe…

Bang Agus menunjukkan gubuk sederhana tempat ia menjaga sawah yang hendak panen dari serangan hama burung pipit. Kadang malam menginap di rumah kabin, pagi sampai siang di gubuk tersebut kemudian pulang dan sore kembali lagi.

Saya lihat kualitas padi disawah yang dikelola bang Agus memang bagus. Jarak antar blok (di sawah biasanya ada satu larikan kemudian diberi jarak untuk penyemprotan hama atau penyiangan gulma) yang hampir tertutup padi yang mulai menguning. Airnya juga sudah mulai kering dan itu bagus karena saat dipanen, sawah memang sebaiknya dikeringkan.

Kesempatan kemarin sekalian jadi kesempatan ngobrol soal keseharian, soal keluarga dan juga soal relasi Zeze Zahra dan bang Agus termasuk dengan semua yang membantu pengelolaan sawah, rumah kabin, hewan ternak dan kebun Zeze Zahra.

Banyak kawan-kawan yang punya sawah jauh dari tempat tinggal dan hasilnya sukar diharapkan karena petani penggarapnya katanya susah dipercaya. Kadang bilang panen kena hama dan kadang juga bilang panen gagal. Ahamdulillah hal tersebut tidak terjadi di Zeze Zahra

Saya pernah wawancara pak Amoy soal saling percaya ini di video berikut : Wawancara dengan Petani Veteran #1 : Tips Pengelolaan Sawah & Asset Lainnya
https://youtu.be/YMhX0UM3S8U

Saya senang melihat ke sawah. Jalan-jalan ke sawah. Dulu waktu masih kecil, baba (bapak) pernah mengajak saya ke sawah. Saat itu baba punya sawah gadai, jadi pemilikan sawahnya temporer. Itupun sudah membuat saya senang, karena saat baba mengurus sawah, saya mencari ikan dan keong dan main lumpur.

Saat enyak (ibu) saya merenovasi rumah dan membuat garasi, enyak bilang garasi tidak usah diisi mobil. Isi saja dengan padi dan enyak akan senang sekali. Mungkin hal ini kepikiran oleh enyak karena masa kecilnya adaah masa sulit dan punya padi adalah keistimewaan.

Saya masih mengalami masa-masa ngelajo (penglajo) yaitu penggarap musiman yang membantu panen sawah dan hasilnya dibagi dengan pembagian 1:5 atau 1:6. Dapatnya sedikit sekali padahal capek. Namanya juga membantu panen, hasilnya tidak seberapa. Hasil yang tidak seberapa itu sangat dihargai karena pekerjaannya melelahkan.

Hasil sedikit dari ngelajo itu dikumpulkan sampai bisa dapat setengah karung atau sekarung padi. Padi itu disimpan oleh enyak dan baba sebagai cadangan masa paceklik.

Sampai saat ini hasil panen padi di Karawang jarang sekali dijual. Saya masih ingat pesan enyak dan baba dan mencadangkan sebagian besar padi sebagai cadangan di masa sulit. Padi hanya dijual atau dikeluarkan jika ada penggantinya. Kadang ada juga yang dijual karena kualitas padinya kurang bagus, misalnya terendam atau rebah saat hendak dipanen. Kalau padi terendam atau rebah, biasanya kualitas padi kurang bagus. Kadang berasnya jadi agak kuning atau hitam dan kadang pecah jadi menir saat digiling jadi beras.

Saat masa sulit pandemi covid atau jaga-jaga kemungkinan resesi, biasanya sebagian padi dicadangkan untuk yayasan Ultima Insani Madania agar bisa membantu keluarga, saudara atau tetangga yang situasinya kurang beruntung.

Semoga hasil panennya bagus dan berkah buat semua pihak yang terlibat.

Mon, Oct 31, 2022

Cabang Primer Sekunder Tersier Tanaman Anggur

Saat mulai belajar menanam anggur dan melihat tutorial di Youtube, membaca tulisan di website atau blog atau saat mendengar teman yang berpengalaman menanam anggur memberikan saran, sedikit banyak pasti pernah mendengar istilah cabang primer, cabang sekunder dan cabang tersier.

Bagaimana membedakan cabang primer, sekunder dan tersier? Apa sih keuntungannya kita mengetahui percabangan primer, sekunder dan tersier? Silakan simak pada video berikut ini :

Sun, Oct 30, 2022

Tunas Air dan Tunas Bud Tanaman Anggur

Jika kita menanam anggur dan belajar di Youtube, kerap kali terdengar kata “Tunas Air” dan “Tunas Bud”.

Apa sih tunas air dan tunas bud itu. Apa saja fungsi dan kegunaannya serta bagaimana memilih dan merawatnya?

Simak pada video berikut ini :

Sat, Oct 29, 2022

Anakan Ayam (DOC) KUB

Setelah melihat ternak ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitbangtan-Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian) di rumah Qchen adik saya, saya tertarik untuk memelihara ayam KUB di lingkungan toko pertanian Zeze Zahra.

Untuk keperluan itu, saya membuat sebuah kandang ayam sederhana. Rencananya kandang tersebut akan diisi anakan ayam umur sehari atau DOC (Day Old Chicken).

Saya membeli anakan ayam KUB sebanyak 2 box masing-masing berisi 100 ekor. 100 ekor akan dipelihara oleh Qchen dan 100 ekor lagi dipelihara oleh bang Adul dan bang Satir di toko pertanian Zeze Zahra.

Beberapa hari yang lalu anakan ayamnya datang, diterima oleh Ayla puteri bungsunya Qchen. 1 box anakan ayam dibawa ke toko pertanian dan kemudian dimasukkan ke kandang yang baru saja dibuat.

Niatan memelihara anakan ayam KUB di lingkungan toko pertanian Zeze Zahra adalah bagian dari utilisasi lahan dan utilisasi sumber daya manusia. Pekarangan toko pertanian Zeze Zahra cukup luas. Selain digunakan untuk pembibitan tanaman dan kolam ikan, sudut lahan bisa digunakan untuk memelihara anakan ayam.

Toko pertanian Zeze Zahra juga punya 2 orang staff, yaitu bang Adul dan bang Satir, jadi untuk memberi makan dan mengecek kondisi ternak ayam bisa dilakukan secara periodik.

Jika kondisi anakan ayam baik dan sehat, rencana anakan ayam akan ditambah hingga menjadi satu siklus pemeliharaan. Ada anakan ayam, ayam remaja, ayam dewasa dan ayam petelur.

Ayam-ayam yang sudah dewasa nantinya akan dipindah ke lahan yang lebih luas dan akan menggunakan skema yang mirip di tempat Qchen, yaitu menggunakan sekam kering sehingga relatif aman dan tidak ada bau. Apalagi lingkungannya juga lingkungan kebun sehingga sekam yang bercampur dengan kotoran ayam bisa difermentasikan sebagai pupuk tanaman buah.

Link Youtube Pembuatan kandang anakan ayam

Link Youtube kedatangan anakan ayam

Fri, Oct 28, 2022

Mencicil Penyelesaian Tugas atau Pekerjaan

Pekan-pekan ini adalah pekan mid semester di kegiatan kuliah yang saya jalani. Karena dosen-dosennya baik hati, sebagian mid semester mata kuliah dilakukan di pekan lalu. Sebagian di pekan ini dan ada satu yang dilakukan pekan depan.

Ada salah satu tugas mid semester yang soalnya cukup banyak, yaitu mata kuliah IT Forensic. Soalnya ada soal analisa dan ada soal praktek. Butuh waktu sampai sehari semalam untuk menyelesaikannya.

Bu Dosen IT Forensic juga baik hati. Meski soalnya banyak dan jawabannya otomatis banyak juga, tugas mid semesternya di open sejak hari Minggu siang dan batas akhir submit tugas di Rabu tengah malam. Yang jadi masalah, kebiasaan buruk kembali terulang, yaitu menunggu hingga Selasa malam baru mulai mengerjakan…

Hari Senin malam saya ada mata kuliah Information Retrieval dan Selasa Malam ada mata kuliah Ubiquitous Computing. Mata kuliah Ubiquitous Computing harus presentasi mengenai update paper yang dibuat, jadi otomatis konsentrasi saya terpecah. Apalagi seharusnya jadwal saya di Excellent untuk Selasa adalah kunjungan ke kantor klien, sebuah bank swasta besar di Indonesia. Hari Rabu-nya adalah kunjungan Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan di salah satu instansi pemerintah di bidang hukum dan keamanan.

Akhirnya kedua kunjungan itu dengan terpaksa saya delegasikan pada team karena saya khawatir tidak dapat menuntaskan tugas mid semester dan tugas masing-masing mata kuliah.

Kalau saya ingat lagi tugas mid semester, seharusnya saya tidak terlalu terdesak jika seandainya saya sudah mulai mencicil tugas tersebut saat pertama kali tugasnya dibuka. Hanya saja, saya terlalu lelah setelah seharian main ke kebun anggur Zeze Zahra, sehingga Minggu sore dan Malam terlewatkan, sementara hari Senin sudah disibukkan dengan pekerjaan di Excellent dan Aktiva.

Kedepannya, ada 2 hal yang harus saya ingat agar tidak terlalu mepet mengerjakan tugasnya. Yang pertama, tidak menundanya dan yang kedua, mencicil penyelesaian tugas tersebut.

Misalnya ada 25 soal untuk tugas mid semester. Bisa saja saya mengerjakan 5 soal dulu di hari Senin, kemudian 10 soal di hari Selasa dan 10 soal di hari Rabu, jadi tidak semuanya menumpuk jadi satu di hari Rabu.

Saya harusnya ingat pengalaman saya saat menghapal sesuatu. Menghapal satu surat sekaligus tentu berat, tapi menghapalnya ayat per ayat, rutin setiap hari ternyata malah bisa menyelesaikan hapalan satu surat yang terdiri dari puluhan ayat. Saya harusnya bisa belajar dari pola itu, hanya saja saya lupa dan tidak menyadarinya, hehehe…

Saya ingat, saya juga pernah mencicil penyelesaian tugas Research Methodology dan Business Intelligence saat menunggu waktu menjemput Vivian di sekolah. Kadang saya mengerjakannya di Ipad atau HP atau kadang di laptop dan adakalanya saya remote ke komputer yang ada di rumah, terutama jika butuh proses programming atau kalkukasi yang lebih paten jika dilakukan menggunakan komputer di rumah. Yang penting, tugasnya bisa selesai tanpa harus menunggu saya duduk manis di depan komputer di rumah, karena nanti waktunya jadi nggak efektif.

Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dan pengalaman ini juga bisa menjadi pembelajaran buat yang membaca ☺️🤭

Thu, Oct 27, 2022

Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Pekerjaaan apa yang ringan untuk dikerjakan? Jawabannya : pekerjaan yang tidak dilakukan, hehehe…

Apa salah satu benefit saat saya memutuskan untuk mengambil kuliah lagi? Benefitnya adalah “recharging the spirit” dan mengurangi kebiasaan menunda pekerjaan.

Tiap mata kuliah yang saya jalani hampir selalu ada tugas yang harus diselesaikan. Baik itu tugas pribadi maupun tugas kelompok. Tugas ini juga bukan sekedar tugas copy-paste, karena sebagian besar adalah tugas analisa dan ada kegiatan presentasi. Jadi sudah pasti tugasnya tidak bisa asal-asalan.

Ada juga tugas kelompok. Sebagian anggota kelompok mungkin ada yang pasif. Ada juga anggota kelompok yang hilang tidak tentu rimbanya dan baru muncul saat sudah waktunya mengumpulkan tugas. Untung saja anggota kelompok saya baik-baik semua dan aktif sekali.

2 orang anggota kelompok saya perempuan lulusan Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) dan bekerja di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Lulusan S1 tahun 2019. Satu orang lagi laki-laki bekerja di perusahaan swasta di Cikarang. Ia mirip saya, sudah cukup lama kuliah S1-nya. Sedangkan satu orang anggota kelompok terakhir, perempuan juga, tinggal di Batam, lulusan milenial. Ia biasanya menjadi juru bicara kelompok karena pintar presentasi dan suaranya mirip native speaker, hehehe…

Bekerja dengan anggota kelompok seperti ini, yang aktif menyelesaikan tugas dan saling mendukung jika ada hal-hal kurang dipahami, sangat membantu saya dalam mengimbangi tugas-tugas yang diberikan. Dalam kelompok, saya dan mas Irfan termasuk yang dituakan. Satu karena memang usia, dua karena kami berdua laki-laki yang termasuk senior dalam hal lulusan (meski termasuk junior dalam kemampuan) ditambah lagi posisi saya sebagai captain kelas untuk beberapa mata kuliah.

Tugas yang baru saja kami lakukan adalah membuat paper untuk mata kuliah Ubiquitous Computing. Pembuatan paper ini sebenarnya tugas kelompok untuk mid semester, karena nantinya tiap mahasiswa diminta membuat paper individu.

Kami mulai membuat draft judul dan abstrak terkait Internet of Things (IoT) device menggunakan arduino sampai kemudian melakukan transisi menggunakan Machine Learning untuk pengolahan dataset hasil sensor arduino. Setelah itu mulai membagi tugas siapa mengerjakan apa. Karena kebiasaan menunda sampai limit waktu, akhirnya saya yang paling telat menuntaskan pekerjaan. Hal ini menjadi pembelajaran sekaligus pendorong agar saya tidak menjadi bottleneck pekerjaan kelompok.

Saya bercerita hal ini pada Vivian Aulia Zahra, puteri bungsu saya, sekaligus berpesan agar ia tidak seperti saya yang kerap menunda penyelesaian pekerjaan sampai limit waktu. Saya katakan bahwa hal itu kadang memicu masalah yang tidak perlu, karena pekerjaan yang saya lakukan jadi terburu-buru dan kualitasnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan.

Pernah dalam mata kuliah Research Methodology, saya menunda merapikan abstrak dan introduction paper. Ini memang bukan kesalahan saya mutlak, karena bersamaan dengan kesibukan pekerjaan di kantor. Akhirnya saya baru punya waktu luang siang menjelang sore. Saat sore hendak submit revisi, ternyata mati listrik karena hujan lebat. Saya check batere ipad saya tinggal 25%, meski ada cadangan laptop dengan batere masih 80%. Saya sempat kalut karena harus cari-cari power bank berukuran besar yang biasa saya pakai ke rumah kabin Zeze Zahra.

Jadi pesan moralnya, jangan membiasakan diri menunda pekerjaan karena kita tidak pernah tahu kemungkinan yang bisa terjadi saat mendekati limit waktu 🙂

Sinergi Ternak Kelinci dan benefitnya untuk Kebun Anggur

Atas permintaan puteri bungsu, Vivian Aulia Zahra, disudut kebun anggur Zeze Zahra ada beberapa ekor kelinci yang dipelihara sebagai teman bermain kala berkunjung ke kebun anggur.

Kelinci yang dipelihara ada kelinci lokal dan ada juga jenis flemish giant yang bentuk badannya bongsor. Ternyata kelinci-kelinci itu suka daun anggur. Jika ada proses pruning dan daunnya tidak disemprot insektisida, daun anggur hasil pruning biasanya dijadikan sebagai pakan tambahan untuk kelinci.

Benefit utama selain sebagai hiburan adalah urin dan kotoran kelinci. Urin kelinci bisa menjadi pupuk alami sedangkan kotoran kelinci berikut sisa makanannya bisa difermentasikan untuk dijadikan sebagai campuran media tanam. Jika dilakukan rutin, tanaman anggur tumbuh subur dan ada penghematan pupuk kimia.

Tertarik pelihara kelinci juga di kebun anggur dan mendapatkan benefit yang sama?

https://youtu.be/riHp-FFunPY

Tue, Oct 25, 2022

Pengalaman Usaha Toko Pertanian, Seperti Apa Tips & Kesehariannya?

Membuka usaha toko pertanian Zeze Zahra merupakan salah satu ikhtiar yang dilakukan Zeze Zahra untuk mendayagunakan lahan pertanian, perkebunan dan peternakan. Apa saja sih suka dukanya mengelola toko pertanian dan apa saja tips dalam menjalani usahanya?

Toko pertanian yang dijalani ini memiliki toko online yang bisa dilihat pada link berikut : https://tokopedia.com/zezezahra

Untuk toko offline, bisa dicheck pada Google Maps dengan mengetik kata kunci : “Zeze Zahra Excellent Farm” atau bisa juga klik link berikut : https://bit.ly/toko-zeze-zahra

Beberapa produk yang disediakan di toko Zeze Zahra antara lain :

  1. Benih sayuran/hortikultura (kangkung, bayam, jagung, cabe, timun, gambas/oyong, terong, pare, pakchoy, caisim, kacang panjang)
  2. Benih tanaman buah (pepaya, semangka, melon)
  3. Media tanam, cocopeat, tanah lembang, humus bambu, kapur (dolomit)
  4. Pupuk (NPK, urea, MKP dll)
  5. Obat-obatan (Abacel, Antracol, Amistartop, Rootup dll)
  6. Pot dan polybag berbagai jenis ukuran
  7. Alat-alat berkebun (sekop, penyiram tanaman, sarung tangan dll)
  8. Bibit tanaman buah (Anggur, Jambu air Madu Deli, jambu air Dalhari, Pepaya California, Cempedak)
  9. Anakan ayam, entok dan bebek (varian peternakan)
  10. Hasil kebun (Pisang, Jambu, Semangka) —> sesuai musim kecuali pisang
  11. Hasil ternak (telur bebek, telur ayam kampung, telur entok)
  12. Minuman tradisional (bajigur, bandrek, sakoteng, sari sereh jahe)