Sun, Jan 08, 2023

Persiapan Bank Pakan untuk Ternak Kambing dan Sapi

Salah satu masalah utama beternak adalah kebutuhan pakan. Tanpa persediaan pakan yang cukup, ternak yang dipelihara bisa jadi terganggu pertumbuhannya.

Masalahnya, menyiapkan pakan yang cukup dalam jumlah besar itu menyita waktu dan tenaga. Jika harus mengupah orang, biayanya juga jadi cukup besar. Jika harga jual ternak tidak terlalu tinggi, nanti hasilnya bukan untung melainkan buntung karena hasil ternak tidak dapat menutup biaya pemeliharaan.

Saya punya ternak kambing didekat rumah kabin Zeze Zahra. Karena terbentur masalah yang sama dalam hal pakan, saya berusaha mencari tahu lewat pembelajaran di Youtube. Ada beberapa inspirasi dan pembelajaran dari peternak yang sudah lebih berpengalaman. Ada yang menanam rumput gajah, rumput odot, membuat fermentasi pakan dan lain-lain.

Akhirnya pembelajaran itu coba diterapkan. Saya menanam rumput odot di tepian pagar rumah kabin sebagai percobaan. Ternyata berhasil. Rumput odot itu tumbuh subur dan bisa dijadikan sebagai pakan tambahan. Saya berencana untuk menanam rumput odot lebih luas pada lahan kurang produktif di sekitar area Zeze Zahra.

Adik saya Achos Maryadi Aris Munandar juga beternak kambing. Ia menanam rumput odot di tegalan sebagai bank pakan. Persediaan pakan hijauan ini sangat membantu mengurangi beban penyediaan makan. Kalaupun tidak mencukupi, bisa ditambah dengan pakan lain namun tidak sesulit jika harus menyediakan pakan dari hasil “ngarit” setiap hari.

Melihat anak kambing yang sehat dan hamparan rumput odot yang tumbuh menghijau bisa menjadi bagian dari refreshing pribadi sekaligus bagian dari investasi “bisnis daratan” untuk pencapaian Financial Independence.

Sat, Jan 07, 2023

Cara Mencapai Kemandirian Finansial dengan Berinvestasi pada Instrumen Investasi Sukuk

Hari Jumat kemarin, selepas briefing terkait pekerjaan, saya menambahkan materi mengenai literasi keuangan untuk para staff di PT Excellent Infotama Kreasindo dan PT Aktiva Kreasi Investama.

Briefing non pekerjaan biasanya dilakukan setiap hari Jumat. Materinya bisa macam-macam, tidak harus selalu terkait pekerjaan. Kami pernah mengundang mas Endy Muhardin untuk bicara mengenai pengalamannya, mengundang mas Wahyu Alam untuk bicara mengenai pentingnya pendidikan dan perjuangannya untuk kuliah dan juga sosok-sosok lain yang saya pandang inspiratif dan bisa mencerahkan mindset staff yang bekerja di Excellent.

Briefing literasi keuangan kemarin fokus pada salah satu instrumen investasi, yaitu Sukuk dan Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Saya mengambil contoh investasi dibidang sukuk (obligasi syariah) ST-009 yang baru diluncurkan Desember 2022 kemarin.

Dengan tingkat kupon 6.15%, investasi sebesar 1 juta rupiah akan memberikan penghasilan sekitar 4.600,- rupiah per bulan. Kecil banget kan, hehehe…

Iya kecil, tapi itu karena nilai investasinya 1 juta rupiah. Nilai itu juga bahkan lebih tinggi dibandingkan jika uangnya disimpan di bank. Coba saja dibandingkan. Penghasilan itu juga didapat tanpa melakukan apa-apa. Ini murni passive income.

Memang ada kerugiannya, yaitu uangnya harus disimpan selama dua atau tiga tahun. Bisa diambil percepat setelah setengah periode tapi anggaplah harus disimpan selama periode itu, dengan tetap mendapatkan penghasilan bulanan.

Jika kita menabung di bank dengan nilai satu juta rupiah, dalam setahun bisa jadi nilainya bukan bertambah melainkan berkurang digerus biaya administrasi.

Sukuk bukan instrumen investasi dengan nilai penghasilan terbesar, namun sukuk juga memiliki resiko yang sangat kecil. Investasi saham bisa memiliki peluang mendapatkan profit besar, namun resiko kerugian juga bisa besar. Membeli saham GOTO pada harga IPO 338 rupiah berpeluang mendapatkan keuntungan besar saat harganya naik hampir 400 rupiah, namun jadi rugi besar saat seperti sekarang sahamnya di harga 90 rupiah. High risk high return.

Selain membahas sukuk, saya juga membahas mengenai Financial Independence, terutama kaitan dengan rule 4%. Penjelasan rule 4% ada disini :

Secara prinsip, posisi financial independence bisa dicapai jika kita sudah mencapai angka dimana nilai investasi kita jika diambil 4% pertahun hasilnya tidak akan berkurang dan malah bisa bertambah.

Cara mendapatkan nilainya adalah dengan menentukan biaya bulanan dijadikan setahun kemudian dikalikan 25.

Misalnya jika pengeluaran bulanan kita satu juta rupiah, disetahunkan jadi 12 juta rupiah. Dikalikan 25 mendapat angka 300 juta rupiah.

Dengan 300 juta rupiah diinvestasikan di instrumen investasi dengan penghasilan 4% maka kita bisa mendapatkan penghasilan passive sebesar satu juta rupiah per bulan.

Jika instrumen investasinya memberikan penghasilan lebih dari 4% (misalnya sukuk ST-009 memberikan penghasilan hingga 6.15%, maka nilai pendapatannya bahkan melebihi biaya bulanan. Ini berarti bahwa kita sudah financial independence karena pendapatan passive melebihi biaya hidup bulanan.

Jika biaya hidup bulanan lebih dari satu juta rupiah, angka financial independence-nya tetap bisa dihitung dengan rumus yang sama.

Kadang ada yang skeptis bahwa perhitungan diatas tidak memperhitungkan turbulensi politik, perubahan kebijakan, iklim ekonomi dan lain-lain, namun bagi saya perhitungan diatas cukup memadai sebagai literasi keuangan dan persiapan untuk pensiun.

Saya sudah mulai merintis upaya financial independence sejak 2014 dan lebih serius di 2019. Saya bisa katakan bahwa mekanisme perhitungan diatas berjalan dengan baik bahkan meski saya pernah mengalami beberapa market crash atau kondisi ekonomi yang naik turun, termasuk saat pandemi kemarin.

Gimana, tertarik cari tahu mengenai mekanisme investasi sukuk dan konsep financial independence?

Contoh perhitungan bisa didownload disini

Fri, Jan 06, 2023

Puasa Daud, Intermittent Fasting dan Tantangannya

Ada beberapa rekan yang bertanya pada saya, apakah puasa Daud itu diawali dengan makan sahur atau tidak?

Saya belum tahu jawaban dari pak Kyai atau ustadz, tapi karena puasa Daud itu puasa juga sama halnya puasa Senin Kamis atau puasa Ramadhan, asumsi saya adalah bahwa makan sahur itu disunahkan. Silakan koreksi ya jika salah.

Kemudian ada yang bertanya lagi, puasa Daud itu berat nggak?

Ya berat kalau puasanya sambil manggul beras satu karung, kwkwkwk

Pada prinsipnya apa-apa itu sesuai niatnya. Kalau niatnya berpuasa, insya Allah biasa saja kok. Nggak merasa terbebani nggak merasa menderita. Ini bagian dari lifestyle. Kan ada juga macam-macam model intermittent fasting jadi puasa Daud inipun salah satu bentuk dari intermittent fasting.

Ada yang bilang, puasa Senin Kamis saja sudah terasa berat gimana jadinya jika puasa Daud sehari puasa sehari tidak. Kalau yang saya alami, puasa Senin Kamis justru terasa lebih berat karena ada jarak tidak puasa beberapa hari. Beda dengan puasa Daud yang selang seling sehari sekali. Jadi badan seperti dikondisikan untuk tahu prosesnya dan otomatis menyesuaikan.

Berdasarkan pengalaman sekitar satu bulan berpuasa Daud, fokus utama memang di niatan. Kalau niatan kuat, kita nggak melulu mikir makanan atau minuman. Kita menjalani kegiatan juga normal saja sebagaimana mestinya.

Yang kedua, puasa Daud itu bukan tujuan melainkan proses. Bisa saja prosesnya berkelanjutan hingga bertahun-tahun atau sampai akhir hayat. Ini bagian dari lifestyle atau gaya hidup, jadi bukan tujuan akhir.

Gimana kalau saat berpuasa terus ada makanan enak, kan sayang tuh nggak dinikmati. Ya kan bisa menunggu besok untuk menikmatinya. Kita juga jadi mengajari badan bahwa kita punya kendali atas keinginan, tidak sekedar mengikuti hawa nafsu semata. Itu niatannya seperti itu.

Terus, apa sih benefitnya puasa Daud itu? Berikut adalah beberapa benefit yang saya rasakan langsung:

  1. Penurunan berat badan. Sebelum puasa Daud, berat badan saya antara 81-82 kg. Tadi pagi saya timbang, berat badan saya di 75an kg.
  2. Normalisasi tensi. Sebelum puasa Daud, tensi saya antara 145/90 sampai dengan >150/100. Sudah taraf membahayakan. Tadi pagi tensinya saya ukur kisaran 130/70. Kemarin-marin malah 120/70an
  3. Tidur lebih nyenyak. Saya jadi terbiasa tidur jam 10an dan bangun jam 3an. Tidurnya nyaman dan bisa beraktivitas seharian tanpa ngantuk berlebihan
  4. Bisa olah raga teratur. Saya bisa berolahraga di waktu Shubuh atau selepas Ashar dan prosesnya menyenangkan. Menyenangkan dalam arti saya bisa rutin melakukannya dan pelan-pelan meningkatkan porsi latihan
  5. Merasa diri agak ramping dikit, hehehe… Iya ini beneran. Saya kan tahu dulu gendutnya kayak apa. Sekarangpun masih bisa cubit lemak di perut dan pinggang namun ukurannya sudah lebih berkurang, karena celana yang sama terasa lebih longgar sekarang dibanding sebelumnya.
  6. Bisa menghemat pengeluaran karena saya jadi lapar tepat waktu. Maksudnya begini. Dulu saya kerap makan bukan karena lapar melainkan karena waktunya jam makan. Akibatnya makanan bisa menumpuk diperut dan butuh waktu untuk mencerna. Sekarang saya makan hanya diwaktu sahur dan berbuka atau saat tidak berpuasa, sehingga makanan jadi terasa lebih enak karena kondisinya lapar (tidak lapar banget sih, namun lapar dalam pengertian makannya jadi terasa enak maksimal)
  7. Lebih aktif dan lebih mudah konsentrasi

Ada yang bilang kalau perut lapar dan tenggorokan haus jadi nggak bisa mikir. Kalau terlalu lapar dan terlalu haus mungkin iya, tapi kalau sekedar lapar dan haus karena berpuasa, sepertinya malah bisa konsentrasi ke pekerjaan dan juga ke pembelajaran.

Saya jadi punya banyak waktu buat menulis seperti ini, belajar hal baru atau lihat film dokumenter yang bagus-bagus. Tidak melulu memikirkan makanan.

Sudah beberapa hari ini saya melakukan test makan tanpa nasi. Kata orang, orang Indonesia belum makan kalau belum bertemu dengan nasi. Belum kenyang kalau belum makan nasi. Ternyata ya soal mindset dan kebiasaan juga. Saya makan sahur tadi pagi pakai sayur bayam dan ikan gurame dan minum air kelapa muda tetap cukup kok. Kemarin juga makan pisang dan ayam tanpa nasi. Memang sih baru percobaan beberapa hari, namun sebagai data awal bisa jadi pegangan buat saya.

Bagi rekan-rekan yang ingin mencoba puasa Daud, coba saja dulu. Saya tidak katakan bahwa hasilnya akan sangat-sangat menyenangkan. Saya juga pernah kok merasa lapaaaar banget sehingga saat tidak berpuasa, saya makan beberapa kali. Ya bagian dari up and down lah.

Jika niat berpuasa Daud karena alasan kesehatan atau alasan lain yang kuat, insya Allah bisa dijalani tanpa banyak kendala.

Wed, Jan 04, 2023

Resolusi Keuangan Tahun 2023

Tahun 2013 dan 2019 saya membuat beberapa resolusi tahun baru, baik dibidang keuangan, traveling maupun rencana pencapaian cita-cita. Meski awalnya kelihatan sulit, ternyata hampir semua resolusi itu bisa dicapai. Mungkin alam bawah sadar saya menganggap resolusi itu sebagai suatu tujuan yang harus dituntaskan, sehingga meski butuh perjuangan namun bisa diraih sesuai harapan. Sebagai contoh, resolusi tahun 2013 untuk melunasi hutang kartu kredit dan menyelesaikan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) ternyata bisa diselesaikan jauh lebih cepat dari target semula.

Untuk tahun 2023, saya membuat beberapa catatan resolusi yang saya pisah ke beberapa bagian sebagai berikut :

KEUANGAN

  1. Target FIRE
    Bisa mencapai target minimal 50% asset produktif untuk FIRE (Financial Independence Retirement Early). Target saya adalah mendapatkan passive income untuk biaya hidup sekitar 15 juta rupiah per bulan. Berdasarkan kalkulasi rule 4%, total asset yang saya butuhkan adalah biaya hidup bulanan dikali 12 bulan dikalikan 25 tahun. 15 juta * 12 * 25 = 4.5 M

    50% dari 4.5 M adalah 2.25 M. Asset ini bisa dalam bentuk investasi sukuk, obligasi, saham, reksadana, sawah, ladang maupun usaha namun harus yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan. Jika saya memiliki uang 100 juta rupiah dan disimpan di tabungan, itu hasilnya tidak ada. Kalaupun ada, nilainya kecil sekali karena tergerus biaya administrasi. Berbeda jika uang 100 juta rupiah disimpan dalam bentuk investasi sukuk dengan kupon sebesar 6.15% (seperti contoh pada sukuk ST-009) misalnya, itu bisa menghasilkan pendapatan bersih sekitar 461.250,- ribu rupiah per bulannya.

    Jika saya memiliki uang 1 milyar yang digunakan untuk investasi pada sukuk, maka saya bisa mendapatkan Rp. 4.612.500,- dan jika ada investasi sebesar 2 milyar rupiah, maka pendapatan pasif setiap bulannya mencapai Rp. 9.225.000,-. Itu sudah hampir mendekati biaya hidup yang ditargetkan sebesar Rp. 15 juta per bulan.

    Disisi lain, itu juga berarti jika saya memiliki asset senilai 2 milyar rupiah yang tersebar dalam berbagai bentuk maka seharusnya total pendapatan yang saya terima harus dalam kisaran 9 juta rupiah atau lebih. Jika kurang dari itu, lebih baik uangnya diinvestasikan di sukuk saja, karena relatif rendah resiko dan tanpa perlu melakukan apa-apa.
  2. Kartu Kredit
    Menjaga hutang kartu kredit selalu nol atau tidak memiliki hutang. Saat ini saya memiliki dua kartu kredit, yaitu dari Bank Niaga dan Bank Mega. Kartu kredit ini sebenarnya relatif tidak diperlukan dan kemungkinan besar akan saya likuidasi di 2023. Saya bisa menggunakan kartu debit untuk pembayaran layanan berbasis cloud atau layanan online lainnya. Kalaupun dipertahankan, cukup satu kartu saja.
  3. Lini Usaha
    Memastikan agar lini usaha PT Aktiva Kreasi Investama dan Zeze Zahra Excellent Farm bisa mencapai break event point tahun ini dan mulai menghasilkan profit
  4. Pengeluaran Bulanan
    Mengurangi pengeluaran rumah tangga, terutama untuk pemesanan makanan secara online maupun pengeluaran lain yang relatif tidak essensial. Setiap pengeluaran harus reasonable dan memang benar-benar dibutuhkan. Menghindari keputusan yang sifatnya impulsif dan pengeluaran yang ada sebaiknya memang sudah direncanakan sebelumnya
  5. Alokasi Investasi Personal untuk Zeze Vavai
    Tahun depan Zeze Vavai berusia 17 tahun. Ia bisa membuat KTP, rekening bank dan membuat account sekuritas sendiri. Saya rencananya akan mengalokasikan budget khusus agar ia bisa menabung sekaligus belajar investasi untuk masa depannya. Untuk Vivian tidak apa-apa masih tetap menginduk ke tabungan dan investasi saya karena usianya baru 12 tahun

Posting ini adalah posting yang akan diupdate dan disesuaikan jika ada tambahan atau koreksi selama periode bulan Januari 2023 ini.

Bibit Ubi Merah Zeze Zahra

Ini adalah foto bibit ubi merah. Daunnya seperti gambar love 😁

Bibit ubi merah ini berasal dari ubi merah yang saya beli di toko. Saat itu saya membeli ubi merah sekitar 5 kg dengan harga 9 ribu rupiah per kg (tapi biaya kirimnya hampir sama, hehehe)

Saya paling senang jenis ubi berwarna merah ini. Selain daunnya yang eksotis, rasanya juga pulen dan enak, meski ukurannya tidak sebesar ubi ungu atau ubi yang lain.

Dari 5kg ubi merah, hanya 1 kg yang saya konsumsi. 4 kg saya kirim ke lokasi markas Excellent Danita, ke toko Zeze Zahra dan ke rumah kabin Zeze Zahra untuk digunakan sebagai pembibitan.

Saya membuat bibit ubi itu dengan menggunakan media air, seperti yang saya videokan disini :

Setelah tumbuh tunas dan berakar, saya pindahkan ke planter bag. Ada yang saya pisahkan per satu bibit ada juga yang saya tanam langsung keseluruhan. Tujuannya supaya nanti bisa diperbanyak untuk pembibitan di rumah kabin Zeze Zahra.

Jika musim hujan sudah agak reda, saya berencana untuk menanam ubi ini di area kebun pisang Zeze Zahra, yang saat ini sedang ditanami jagung. Sambil menunggu itu, saya menanamnya di planter bag dan menempatkannya di area kandang bebek Zeze Zahra.

Tue, Jan 03, 2023

Puasa, Treadmill dan Abs Workout

Mumpung saat ini baru awal tahun 2023 dan saya sudah sempat menjalankan pendahuluannya di bulan Desember, saya membuat beberapa resolusi kesehatan untuk 2023. Misalnya berat badan dibawah 75 kg di akhir Januari 2023 dan dibawah 70 kg diakhir tahun 2023.

Untuk mencapai hal itu, saya menjalankan beberapa proses secara paralel, antara lain :

  1. Melanjutkan puasa Daud
  2. Menambah intermittent fasting dengan membuat “jendela makan” saat tidak berpuasa, misalnya jam makan antara jam 12 siang sampai dengan jam 8 malam, sisanya puasa makanan kecuali air minum
  3. Olahraga rutin setiap hari. Saat berpuasa, saya biasanya olah raga sebelum sahur atau menjelang buka puasa. Saat tidak berpuasa, saya bisa memilih waktu olah raga secara bebas, namun biasanya di pagi hari selepas shalat Shubuh

Olah raga yang saya jalani masih sederhana, yaitu berupa treadmill selama 30 menit (28 menit jalan kaki, 2 menit lari), kemudian ditambah dengan sit up dan ditutup dengan abs workout mengikuti panduan di aplikasi.

Sejauh ini prosesnya berjalan dengan lancar dan manfaatnya sangat terasa baik di jam kerja maupun jam istirahat. Saya biasanya tidur di jam 10 malam dan bangun jam 03.30 menjelang Shubuh. Tidurnya pulas dan saat aktivitas juga tidak mengantuk.

Dari sisi badan, sepertinya lingkar pinggang mulai menyusut. Saya belum ukur lagi, namun dari sisi berat badan mulai stabil di kisaran 76 kg. Meski masih perlu perjuangan untuk mendapatkan kondisi optimal, namun prosesnya saya anggap sudah sesuai jalur yang saya inginkan.

Mon, Jan 02, 2023

Suasana Kebun Pisang yang Rutin Menghasilkan Cuan

Salah satu bisnis awal Zeze Zahra adalah tanaman pisang. Zeze Zahra menanam pisang di lahan yang ada di Karawang, kemudian membuka kios penjualan pisang di Bekasi. Kios pisang itu kemudian berevolusi menjadi toko pertanian Zeze Zahra.

Meski jarang dikunjungi, kebun pisang bisa rutin menghasilkan cuan. Secara bergantian, pohon pisang beranjak tua dan siap dipanen. Pohon lain mulai berbuah sedangkan yang lainnya dalam tahap tanaman dewasa atau anakan.

Toko pertanian Zeze Zahra tidak hanya menjual pisang, tapi juga berbagai jenis tanaman lain seperti sayuran, bunga, dan buah-buahan. Zeze Zahra juga menyediakan bibit dan benih kepada para petani lokal yang ingin mengembangkan usaha pertaniannya.

Dengan mengelola kebun pisang dan toko pertanian, Zeze Zahra telah berhasil menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain itu, Zeze Zahra juga membantu meningkatkan produksi pertanian di daerah tersebut.

Di masa pandemi ini, Zeze Zahra juga merambah ke bisnis online dengan membuka toko online yang menjual produk pertanian. Hal ini membantu Zeze Zahra untuk terus bersaing di pasar yang semakin ketat. Alamat toko online Zeze Zahra bisa dilihat pada link berikut ini : https://linktr.ee/zezezahra.

Seperti apa suasana kebun pisang Zeze Zahra, yuk simak pada video ini.

Sun, Jan 01, 2023

Menulis di Kompasiana

Menjelang akhir tahun 2022, saya berpikir mengenai tulisan-tulisan yang biasanya saya tuliskan disini dan di Facebook. Saya berpikir bahwa sayang juga jika ide dan pengalaman yang bisa bermanfaat bagi orang lain hanya menjangkau pembaca terbatas. Niat ini bukan karena saya merasa bahwa tulisan saya pasti baik, melainkan tidak ada salahnya jika mencoba menjangkau kalangan yang lebih luas.

Selain bermanfaat untuk menyampaikan ide dan pengalaman yang bermanfaat, hal ini juga saya lakukan dalam konteks terintegrasi, yaitu meningkatkan kunjungan ke blog personal, trafik ke channel Youtube Zeze Zahra maupun ke lingkup bisnis Zeze Zahra. Itu sebabnya saya memilih jenis tulisan khusus terkait agribisnis, wirausaha dan finansial yang akan dituliskan di penyedia layanan blog lainnya.

Ada beberapa pilihan yang menarik bagi saya, antara lain :

  1. Menulis di Medium
  2. Menulis di Kompasiana
  3. Menulis di Kumparan

Menulis di Medium sudah saya lakukan. Ada dua jenis tulisan di Medium, yaitu https://vavai.medium.com/ untuk tulisan bahasa Indonesia yang merupakan salinan dari tulisan di blog personal ini dan di https://zezevavai.medium.com/ untuk tulisan bahasa Inggris dari https://vavai.net. Model penulisan ini rencananya akan saya teruskan di tahun 2023 hingga tahun-tahun mendatang.

Antara Kompasiana dan Kumparan, akhirnya saya memilih untuk menulis di Kompasiana. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Dulu di kisaran tahun 2010, saya beberapa kali main ke kantor Kelompok Kompas Gramedia (KKG) di Palmerah, untuk berdiskusi dengan team Kompasiana yang waktu itu digawangi oleh kang Pepih Nugraha dan mas Iskandar. Saya juga sempat menulis artikel di Kompasiana, sampai akhirnya kembali fokus ke blog pribadi.

Tulisan saya di Kompasiana bisa diakses melalui link berikut : https://www.kompasiana.com/zezezahra

Saya juga tertarik untuk menulis di Kumparan, sebagai bagian dari mengasah kemampuan menulis di media publik. Mungkin nantinya saya akan menulis di Kumparan untuk satu topik spesifik tertentu. Yang agak sulit mungkin menyeimbangkan waktu menulis untuk masing-masing tempat penulisan.

Secara hierarki, prioritas penulisan adalah di blog pribadi ini, kemudian di vavai.net, Medium, Kompasiana dan Kumparan. Untuk di Medium relatif tidak terlalu sulit, karena saya bisa import tulisan di blog ke Medium, sedangkan untuk Kompasiana dan Kumparan, saya mungkin membuat tulisan baru atau minimal melakukan penulisan ulang untuk tema tertentu.

Semoga prosesnya dimudahkan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

Image by StockSnap from Pixabay

Fri, Dec 30, 2022

Persiapan untuk Cemilan Favorit Tahun Baru : Panen Jagung Manis

Menjelang akhir tahun, Zeze Zahra berkunjung ke kebun. Selain menanam pisang, Zeze Zahra juga menanam beberapa tanaman semusim seperti Terong, Semangka, Pare, Timun, Labu dan lainnya.

Menjelang akhir tahun, Zeze Zahra menanam jagung manis sebagai persiapan untuk tahun baru. Biasanya banyak orang yang memilih jagung sebagai teman cemilan acara tahun baru. Rasanya yang enak, manis dan tidak terlalu mengenyangkan membuat jagung manis menjadi pilihan yang baik saat berkumpul bersama keluarga. Zeze Zahra bahkan menyediakan jagung manis untuk direbus dan ayam kampung untuk dibakar sebagai makanan pilihan bersama keluarga.

Tertarik? Klik saja : https://linktr.ee/zezezahra

Refleksi Pengalaman Pribadi: Keluar dari Jerat Masalah Keuangan

Tulisan saya di platform blog “Kompasiana” mengenai pengalaman pribadi saat melakukan keputusan membangun Excellent.

Saya resign dari kantor pada tanggal 31 Desember 2010 dan memulai Excellent secara resmi pada tanggal 1 Januari 2011.

Akhir tahun seperti saat ini membuat saya teringat pengalaman saat melakukan keputusan itu. Perjalanan membangun usaha yang saya alami juga bisa menjadi refleksi pribadi, agar bisa melakukan persiapan yang lebih baik menghadapi tahun-tahun mendatang.

Keluar dari Jerat Masalah Keuangan