Mon, Dec 19, 2022

Puasa Daud : Manfaat dan Tips Penyertanya

Hari ini secara hitungan waktu saya sudah 2 minggu menjalani puasa Daud. Puasa yang awalnya saya lakukan untuk menemani puteri bungsu saya yang berpuasa Senin-Kamis ini menjadi hal menarik yang saya jalani dan ternyata membawa banyak manfaat yang awalnya tidak terlalu kelihatan.

Manfaat pertama sudah jelas ada implikasi ke berat badan. Berat badan saya sebelum berpuasa ada di kisaran 80-81 kg. Setelah berpuasa sekitar 2 minggu, posisi berat badan di kisaran 66-67 kg.

Saya pribadi terus terang tidak terlalu berharap akan turun berat badan secara drastis, namun hal ini sepertinya menjadi konsekuensi logis karena saya secara alamiah mengurangi makan meski diwaktu tidak berpuasa.

Saya jadi terbiasa makan tanpa nasi. Kadang sahur dengan pisang rebus dan ikan atau ubi rebus dengan ayam atau sekedar telur rebus dan air teh daun salam sereh. Saat waktunya makan, porsinya juga otomatis lebih sedikit. Kadang hanya 1x atau maksimal 2x sehari saya makan nasi, padahal biasanya 3x makan nasi dalam sehari.

Perubahan kedua yang saya check adalah tensi. Biasanya tensi saya di kisaran 140-150 untuk Systolic dan 90-110 untuk diastolic. Saya bahkan pernah harus ke rumah sakit malam-malam karena tensi terlalu tinggi dan jantung berdebar-debar.

Setelah puasa, saya check tensi saya berkisar di angka 120/70-80. Saya pikir itu karena saya baru bangun tidur jadi siang ini saya check juga dan memang angkanya di kisaran itu.

Saya memang masih rutin minum obat tensi, namun sebelumnya tensi masih up and down dikisaran agak tinggi.

Perubahan ketiga adalah dari sisi stamina. Saya biasanya sering mengantuk dan mudah lelah. Kalau kuliah malam, begitu selesai rasanya langsung tidur pulas. Ngantuk sekali.

Awal-awal puasa juga ngantuk sekali. Tapi belakangan mulai normal. Mungkin karena badan sudah mulai beradaptasi. Selesai kuliah malam saya kadang masih menulis blog, mengecek pekerjaan team di Excellent dan Aktiva dan membuat video untuk channel Youtube Zeze Zahra. Saat tidur, saya bangun sebelum waktu Shubuh (pukul 03.30 WIB) tanpa merasa ngantuk dan saya bisa langsung olahraga treadmill atau sit up.

Jadi, apa saja kira-kira yang saya lakukan secara paralel bersamaan dengan proses puasa Daud? Berikut adalah beberapa penyertanya :

1. Mengurangi minuman manis. Saya tidak lagi minum teh manis. Saya menggantinya dengan air teh daun salam+sereh dan air putih. Awal-awal saya masih tergoda dengan minuman fast food tapi belakangan biasa saja. Saya sekarang berangkat mengantar Vivian sekolah dan kemudian bekerja di markas Excellent sambil membawa botol minuman isi air sereh dan salam. Saya bahkan kadang merebus sereh dan salamnya di markas Excellent.

2. Mengurangi makan nasi. Maksimal 2x dalam sehari makan nasi, itu juga dengan porsi setengah dari sebelumnya. Kadang saya juga mengganti nasi dengan ubi, kentang atau pisang rebus.

3. Lebih banyak makan makanan asli (raw food), bukan makanan kemasan. Jadi lebih banyak makan sayur, ikan atau ayam, bukan makanan olahan seperti nugget atau olahan lain sejenis

4. Olah raga rutin. Olah raga pagi dan kadang olah raga ringan di sore hari. Saat berpuasa, saya biasanya treadmill dan sit up menjelang buka puasa sedangkan saat tidak berpuasa, saya treadmill dan sit up di pagi hari

Manfaat dari itu hal diatas salah satunya adalah penghematan biaya. Saya jadi jarang membeli makanan pesan antar. Kalaupun makan, saya membeli secukupnya saja. Saya lebih banyak masak sendiri. Kadang di markas Excellent juga masak sendiri sesuai porsi yang saya inginkan.

Sejauh ini Alhamdulillah prosesnya berjalan dengan lancar tanpa kendala. Relatif tidak terlalu haus dan lapar, sesuatu yang awalnya saya khawatirkan karena saya membayangkan saya akan tersiksa atas apa yang saya kerjakan. Ternyata puasa juga utamanya terkait mindset, bukan soal fisik semata. Kalau mindsetnya menganggap hal ini sebagai hal biasa yang memang seharusnya dilakukan, nanti tubuh akan mengikuti dan menyesuaikannya

Sun, Dec 18, 2022

Pisang Cebol, Cavendish Dwarf, Pisang Morosebo

Pisang umumnya kurang cocok jika ditanam di pekarangan rumah. Pohonnya tinggi, anakannya banyak dan daunnya lebat. Apalagi jika jenis yang ditanam adalah jenis pisang yang kurang enak dimakan 🤭

Tapi pisang yang satu ini mungkin bisa menjadi pilihan. Tidak terlalu tinggi, buahnya banyak, manis, enak dan bisa sekaligus menjadi tanaman hias.

Zeze Zahra menanam beberapa pohon pisang cebol ini di pekarangan rumah kabin Zeze Zahra di Karawang. Sebagian sudah mulai berbuah.

Untuk beberapa petani pisang, pisang ini jarang dipilih karena katanya mudah patah saat buahnya matang. Begitu diangkat bisa “mrotol” semua.

Padahal, sebagai petani pisang kita kadang mesti luwes. Kalau targetnya buat dijual sebagaimana pisang lainnya, mungkin kurang tepat karena daya tahannya itu, tapi buat sebagian orang kota, pisang ini cocok karena pohonnya tidak terlalu tinggi, buahnya banyak, besar dan rasanya manis.

Jika perlu, dibuat saja semacam acara “petik buah pisang sendiri”, hehehe… jadi yang dijual justru pengalaman, bibit dan buahnya sekaligus.

Saya pernah baca di beberapa literatur, jenisnya disebut Cavendish Dwarf dan di beberapa tempat disebut sebagai pisang Morosebo. Benar tidak ya?

Sat, Dec 17, 2022

Tips Pembibitan Ubi Jalar dengan Cara Stek dan Ubi Indukan

Setelah menanam beberapa pot dan planter bag ubi jalar, Zeze Zahra mulai secara serius mencoba menanam ubi jalar dalam planter bag dalam jumlah yang cukup banyak. Rencananya ada sekitar 200 planter bag yang akan ditanami ubi jalar.

Untuk keperluan ini, Zeze Zahra memerlukan bibit ubi. Jika 1 planter bag ditanami 3 bibit, akan butuh 600 bibit ubi. Kebetulan bibit ubi itu sudah ada dalam bentuk stek yang menjalar. Biasanya cukup dipotong kemudian ditancapkan di media tanam.

Untuk mempercepat proses perakaran dan pertumbuhannya, Zeze Zahra membuat penyemaian bibit, sehingga bibit yang ditanam sudah memiliki akar dan bisa lebih cepat beradaptasi.

Selain bibit dari stek, Zeze Zahra juga membuat bibit ubi jalar dari bahan ubi mentah. Ini biasanya dilakukan untuk jenis ubi yang bibitnya belum ada di Zeze Zahra. Bagaimana cara dan proses pembuatannya, yuk simak liputan kali ini.

https://youtu.be/1GDlF8hOi8E

Fri, Dec 16, 2022

Ubi Jalar dalam Pot/Planter Bag

Setelah berhasil menanam ubi jalar dalam pot di rumah kabin Zeze Zahra dengan hasil ubi yang besar-besar dalam waktu relatif singkat, saya melakukan beberapa hal secara paralel, antara lain :

1. Membeli planter bag dalam jumlah banyak

2. Menanam ubi dalam planter bag di toko pertanian Zeze Zahra

3. Menanam ubi dalam planter bag di Markas Aktiva Danita

4. Menanam ubi dalam planter bag di markas Excellent DJ (home sweet home)

Saya mendatangkan lebih dari 200 buah planter bag. Awalnya ukuran 50 liter, kemudian atas pertimbangan berat dan kebutuhan media tanam, saya menggantinya dengan ukuran 35 liter.

Planter bag itu diisi dengan campuran sekam bakar, tanah dan pupuk kandang. Sekam bakar diambil dari pabrik tahu di dekat rumah kabin Zeze Zahra, tanah diambil dari kebun pisang dan pupuk kandang diambil dari ternak kambing Zeze Zahra yang dikelola oleh pak Amoy.

Saya juga mendatangkan berbagai macam bibit ubi. Ada ubi Cilembu, ubi merah, ubi putih dan ubi kuning/orange. Itu belum termasuk bibit ubi ungu yang sudah ada di rumah kabin Zeze Zahra. Sebagian bibit saya datangkan dari Sumedang, sebagian lagi saya datangkan dari Bandung.

Saya meminta Indra, Adul dan Gunawan (team rumah kabin, toko pertanian dan Excellent/Aktiva) untuk membuat pembibitan ubi. Ada bibit yang dibuat dari ubi yang sudah ada, ada juga bibit dari pucuk ubi. Untuk referensi, saya minta mereka menonton video Youtube mengenai pembuatan bibit ubi.

Sekitar 100 planter bag sudah diisi bibit ubi ungu di rumah kabin Zeze Zahra. Planter bag itu dideretkan di tepian pagar, kolam dan dekat pematang sawah.

Tiap planter bag diisi dengan 3-4 bibit. Ini percobaan sebenarnya, karena sebelumnya saya hanya menempatkan satu bibit. Apakah hasilnya lebih bagus atau malah lebih jelek, saya belum tahu. Apakah hasil ubinya tetap besar atau malah jadi kecil-kecil, saya juga belum tahu.

Rencananya di rumah kabin sendiri saya hendak menanam 200-300 planter bag ubi. Nanti ada pengaturan waktu tanam agar nantinya tiap bulan bisa panen, atau jika perlu tiap minggu bisa panen.

Apakah akan berhasil atau tidak, ya belum tahu. Bagi saya, sepanjang itu ikhtiar baik, saya lakukan saja. Biaya yang keluar karena ujicoba ini juga jadi biaya pembelajaran buat saya dan team. Hitung-hitung bonus dari Excellent jadi panjang manfaatnya untuk semua yang terlibat.

Untuk proses, kegiatan dan perkembangannya insya Allah akan saya upload ke channel Youtube Zeze Zahra secara berkala

https://youtube.com/zezevavai

Thu, Dec 15, 2022

Panen Pisang Raja Bulu

Beberapa rekan ada yang bertanya, kok sekarang jarang update foto pisang lagi. Apakah sudah tidak menanam pisang? Atau sudah bangkrut usaha pisangnya?

Masih kok. Saya masih menanam pisang di kebun pisang Zeze Zahra di Karawang. Usaha pisang memang tidak survive, tapi berevolusi menjadi toko pertanian Zeze Zahra.

Kali ini saya membahas salah satu pisang yang enak dimakan, rasanya manis dan tidak langsung mengenyangkan, yaitu pisang Raja Bulu atau Pisang Raja Sajen.

Pisang Raja Bulu adalah salah satu pisang favorit. Rasanya enak, lembut, wangi dan tahan lama menjadi beberapa faktor yang membuat pisang ini menjadi pisang pilihan.

Zeze Zahra menanam pisang raja bulu di kebun pisang dan juga di rumah kabin Zeze Zahra. Pisang yang ditanam beberapa waktu yang lalu sudah mulai berbuah dan ada juga yang buahnya sudah mulai kuning matang.

Yuk kita panen, sebelum keduluan oleh codot, hehehe…

Wed, Dec 14, 2022

Orang IT Nyasar Panen Ubi Jalar

Apa jadinya jika ada orang IT yang sehari-hari menangani coding sistem atau konfigurasi server diminta membongkar tanaman ubi jalar? Jawabannya, ya biasa saja. Kan nggak ada bedanya dengan kegiatan sehari-hari, hehehe…

Kebetulan akhir pekan kemarin, anak-anak muda dari PT Excellent Infotama Kreasindo dan PT Aktiva Kreasi Investama mengadakan rapat kerja akhir tahun di rumah kabin Zeze Zahra. Mumpung disana, mereka sekalian lihat cara menanam ubi didalam pot dan melihat panen hasilnya, apakah benar menghasilkan ubi atau tidak.

Metode penanaman ubi didalam pot ini bisa diterapkan di lingkungan mereka di perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan, lahannya sudah dibeton atau mungkin ingin menanam ubi di atap atau pekarangan rumah.

Intermittent Fasting : Puasa Daud

Catatan : Sebenarnya saya malu dan sungkan menuliskan hal ini, karena hal seperti ini harusnya cukup untuk personal saja. Biasanya juga saya tulis sungkan tapi akhirnya saya tulis juga, hehehe…

Saya tuliskan disini sebagai catatan perjalanan saja, siapa tahu bisa bermanfaat bagi yang hendak melakukan hal yang sama.

*****

Pekan ini terhitung minggu kedua saya menjalani intermittent fasting. Kalau orang lain intermittent fasting biasanya 8 jam waktu makan dan 16 jam waktu berpuasa, saya mengambil cara yang termudah dan sudah ada contohnya saja, yaitu sehari puasa dan sehari tidak, alias puasa Daud.

Pertimbangan saya berpuasa sederhana saja. Pertama karena berat badan saya kadang berkisar di 80-an kg. Ini sudah melewati batas, karena saya biasanya di 75-an kg. Itupun sudah gempal, harusnya ideal di 70-an kg.

Pertimbangan kedua, karena alasan kesehatan. Kurang gerak, perut gendut, mudah lelah dan kadang terpapar sakit. Sekaligus niatan mengurangi konsumsi makanan yang tidak direkomendasikan, seperti makanan manis, asin, gorengan, es dan lain-lain.

Pertimbangan ketiga adalah supaya saya tidak menjadi budak makanan. Kata “budak” mungkin terdengar kasar. Mungkin bisa juga disebut hamba makanan. Karena dulu semasa kecil kurang makan, alam bawah sadar saya kadang mendorong saya untuk makan sepuas hati, apalagi jika bertemu makanan yang saya sukai.

Saya pernah menulis tentang keharusan kita mengerem segala sesuatu untuk kebaikan kita sendiri. Tulisannya ada disini : https://www.vavai.com/manusia-utama-mengurangi-makan…

Manusia utama itu adalah manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya, dalam konteks tulisan ini adalah manusia yang bisa mengendalikan tidur, makan dan omongan.

Dulu saya berpikir, wah berat banget ya sehari puasa sehari nggak. Bisa-bisa laper jadinya.

Ternyata ya biasa saja. Kunci utama adalah di niat dan kepercayaan diri. Malu lah kalau sudah dewasa, puasanya kalah oleh makanan dan minuman.

Saya mulai dari Senin pekan lalu. Bangun sekitar jam 3-an, kemudian makan sahur. Setelah itu shalat Shubuh dan beraktivitas sebagaimana biasa. Berbuka puasa setelah maghrib.

Awal-awal saya makan sahur normal dengan nasi dan lauk. Belakangan saya tidak makan nasi, sahur dengan ubi atau pisang rebus. Kadang plus telur rebus, jagung rebus atau ikan atau ayam.

Buka puasa juga saya seperti itu. Tidak makan nasi, saya makan pisang dan ubi sebagai penggantinya. Kebetulan saya senang keduanya jadi bagi saya relatif tidak ada bedanya. Saya sering kok makan pisang rebus dengan ikan atau ayam goreng 🤭

Hari biasa saat tidak puasa, saya makan nasi 2x sehari, dengan porsi yang lebih sedikit. Saya juga berusaha tidak minum es, tidak makan fastfood, tidak makan mie, tidak minum minuman manis dan lainnya.

Apa hasilnya? Apakah lapar dan haus? Sejauh ini saya tidak terlalu merasakan lapar dan haus. Mungkin juga karena saya tetap sibuk mengantar Vivian sekolah, bekerja di Excellent dan juga mengerjakan tugas kuliah.

Diawal-awal sampai hampir 2 minggu ini yang utama terasa adalah ngantuk. Mungkin karena asupan gula berkurang drastis (dulu saya biasanya minum teh manis saat sarapan) sehingga tubuh menyeimbangkan diri.

Bisa juga saya ngantuk karena bangun lebih awal. Shubuh saat ini sekitar jam 4 pagi, sehingga makan sahur harus di jam 3 atau maksimal di jam 3.45.

Bagaimana dengan berat badan? Saya check masih up and down. Tapi kisarannya trend penurunan. Awal puasa di 79-an. Seminggu ini mondar-mandiri di 76-78. Tidak apa-apa, gradual. Saya baca di Atomic habits, salah satu tips agar berhasil itu adalah jangan menjadikan hal ini sebagai tujuan, melainkan jadikan sebagai lifestyle. Sebagai gaya hidup dan kebiasaaan.

Saya pernah ngobrol dengan salah satu staff IT perusahaan klien yang berlokasi di kawasan EJIP (East Jakarta Industrial Park). Ia menjalankan puasa Daud sejak lama. Saat saya tanya apakah tidak lapar dan haus, katanya tidak. Saat saya tanya alasan mengapa ia puasa, katanya ia pernah sakit yang hampir fatal dan sakitnya itu yang mendorong ia menjalankan puasa Daud.

Meski berpuasa, saya tetap mengimbanginya dengan olah raga. Minimal dalam bentuk treadmill. Saat hari puasa, saya melakukan treadmill di sore hari sekitar pkl 17. Treadmill saya lakukan sambil nonton Documentaries di Curisoity Stream, NatGeo atau NetFlix.

Saya juga membeli perangkat situp bench, supaya bisa mendorong latihan otot perut agar lebih kuat dan tidak mudah melar, hehehe…

Mau coba puasa Daud juga?

Mon, Dec 12, 2022

openSUSE-ID Meet Up Desember 2022

Halo teman-teman!

Untuk menutup tahun ini openSUSE Indonesia ingin mengadakan meetup terakhir tahun 2022.

Skuy langsung gas join bareng kita 🔥🔥🔥

https://s.id/osidmeetupdesember

Sat, Dec 10, 2022

ChatGPT dan OpenAI

Sebagai mahasiswa baru dengan pemahaman machine learning terbata-bata, saya benar-benar terkesima dengan kemampuan ChatGPT. Saya bahkan tidak perlu lagi buka Google dan mencari tahu secara manual apa yang ingin saya ketahui.

Saya mencoba beberapa query atau pertanyaan terkait Machine Learning dan mendapat jawaban yang komprehensif. Karena ini sifatnya tutorial dan langkah-langkah, okelah saya anggap CahtGPT pasti bisa jawab. Jadi saya coba search lagi pakai query yang lain.

Saya tanya mengenai konsep FIRE dan juga tentang apa yang sebaiknya disiapkan jika seseorang dalam usia 40 tahunan ingin bisa pensiun dengan baik dan tanpa menyusahkan orang lain.

Kedua pertanyaan itu mendapat jawaban yang komprehensif juga. Dan saya jadi makin tertarik karena saya bisa mendapatkan pengetahuan secara mudah, bahkan mungkin bisa untuk mengerjakan beberapa hal dengan cara yang lebih mudah dan dengan kualitas yang bagus.

Anggaplah saya ingin membuat aliena tertentu mengenai topik penelitian atau ingin membuat tulisan pembuka mengenai kegiatan yang saya lakukan dan nantinya saya publikasikan ke blog.

Kalau belum sempat coba, silakan dicoba, kemudian dapatkan insight dan biarkan pikiran kita mencari tahu apa yang bisa kita lakukan dengan memanfaatkan ChatGPT dari OpenAI tersebut.

https://chat.openai.com/chat

Thu, Dec 08, 2022

Anakan Ayam Mutiara

Beberapa waktu yang lalu saya membeli sepasang indukan ayam Mutiara. Harganya cukup mahal, sekitar 750 ribu rupiah untuk sepasang indukan.

Saya juga membeli anakan ayam Mutiara seukuran kepal, usia 1-2 bulan. Harganya sama mahalnya, 75 ribu rupiah per ekor. Harga anakan ini sama dengan harga indukan ayam ayam kampung yang sudah siap produksi.

Meski mahal, saya tetap membelinya karena ini pesanan My Dear Rey. Ayamnya lucu dan unik. Kalau jalan beriringan lebih lucu lagi.

Setelah beberapa bulan dipelihara, indukan ayam Mutiara itu bertelur. Telurnya cukup banyak. Kalau saya baca, sekali bertelur bisa lebih dari 50 butir. Banyak dong, bisa untung nih kalau jual telurnya.

Masalahnya, ayam Mutiara ini hanya bertelur di musim hujan. Kebetulan banget saat saya beli sudah mulai masuk musim penghujan 🤭😁

Telur ayam mutiara tersebut kemudian coba ditetaskan di mesin penetas. Ternyata berhasil. Saat ini baru 2 ekor yang menetas. Saat masih kecil bentuknya masih sama seperti anakan ayam kampung biasa.

Tidak menutup kemungkinan ayam Mutiara ini nantinya diperbanyak di lingkungan Zeze Zahra. Bisa ditempatkan di rumah kabin, toko pertanian maupun kebun anggur.

Ada yang tertarik memelihara ayam Mutiara?